Terapi gelombang kejut (shockwave) selama ini hanya digunakan untuk memecahkan batu ginjal dan mengaktifkan pembuluh darah pasien jantung. Tapi terapi shockwave ternyata efektif juga untuk pengobatan gangguan ereksi.
Meskipun terdengar agak menyeramkan, tapi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh European Society for Sexual Medicine terapi shockwave merupakan salah satu perawatan yang lebih efektif untuk membantu pria yang memiliki masalah gangguan ereksi.
Terapi shockwave ini menggunakan mesin khusus, metode ini sebelumnya telah diperkenalkan untuk membantu memecahkan batu ginjal. Sedangkan pada pasien penyakit jantung, terapi shockwave digunakan secara meningkat untuk membangkitkan kembali pembuluh darah.
"Jika terapi ini bisa bekerja dengan baik pada pembuluh darah yang kecil di jantung, kami merasa bahwa terapi ini juga bisa bekerja di penis. Karena rata-rata pasien gangguan ereksi memiliki masalah dengan pembuluh darahnya," ujar Dr Yoram Vardi dari Rambam Medical Center di Haifa, Israel, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/11/2009).
Vardi dan rekannya melakukan pengujian dengan menggunakan shockwave intensitas rendah terhadap 20 laki-laki penderita gangguan ereksi sedang ataupun berat yang dikarenakan berkurangnya aliran darah ke penis.
Semua pasien menjalani sesi perawatan selama empat minggu. Selama sesi perawatan tersebut, terapi shockwave ini menggunakan intensitas rendah yang diaplikasikan di berbagai daerah penis selama beberapa menit. Setelah selesai perawatan, Vardi dan rekan menemukan 15 dari pasien gangguan ereksi tersebut mengalami peningkatan fungsi ereksinya secara signifikan. Dan selama ini tidak ditemukan efek samping dari perawatan ini.
Enam bulan setelah melakukan melakukan terapi shockwave, 12 pasien dari 15 orang mengungkapkan bahwa dirinya tidak perlu lagi menggunakan viagra atau obat apapun untuk mengobati gangguan ereksi.
"Obat-obatan seperti viagra hanya bisa memberikan peningkatan fungsional saja, sementara terapi shockwave bisa digunakan untuk mengobati sebagian besar pasien gangguan ereksi," ungkap Vardi.
Sumber: www.detik.com
Meskipun terdengar agak menyeramkan, tapi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh European Society for Sexual Medicine terapi shockwave merupakan salah satu perawatan yang lebih efektif untuk membantu pria yang memiliki masalah gangguan ereksi.
Terapi shockwave ini menggunakan mesin khusus, metode ini sebelumnya telah diperkenalkan untuk membantu memecahkan batu ginjal. Sedangkan pada pasien penyakit jantung, terapi shockwave digunakan secara meningkat untuk membangkitkan kembali pembuluh darah.
"Jika terapi ini bisa bekerja dengan baik pada pembuluh darah yang kecil di jantung, kami merasa bahwa terapi ini juga bisa bekerja di penis. Karena rata-rata pasien gangguan ereksi memiliki masalah dengan pembuluh darahnya," ujar Dr Yoram Vardi dari Rambam Medical Center di Haifa, Israel, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/11/2009).
Vardi dan rekannya melakukan pengujian dengan menggunakan shockwave intensitas rendah terhadap 20 laki-laki penderita gangguan ereksi sedang ataupun berat yang dikarenakan berkurangnya aliran darah ke penis.
Semua pasien menjalani sesi perawatan selama empat minggu. Selama sesi perawatan tersebut, terapi shockwave ini menggunakan intensitas rendah yang diaplikasikan di berbagai daerah penis selama beberapa menit. Setelah selesai perawatan, Vardi dan rekan menemukan 15 dari pasien gangguan ereksi tersebut mengalami peningkatan fungsi ereksinya secara signifikan. Dan selama ini tidak ditemukan efek samping dari perawatan ini.
Enam bulan setelah melakukan melakukan terapi shockwave, 12 pasien dari 15 orang mengungkapkan bahwa dirinya tidak perlu lagi menggunakan viagra atau obat apapun untuk mengobati gangguan ereksi.
"Obat-obatan seperti viagra hanya bisa memberikan peningkatan fungsional saja, sementara terapi shockwave bisa digunakan untuk mengobati sebagian besar pasien gangguan ereksi," ungkap Vardi.
Sumber: www.detik.com